Lucu Tapi Ngeselin
Diet
Siaran berita pagi itu menyiarkan mengenai kenaikan harga bahan pokok makanan. Seperti biasa ibu-ibu berkerumun untuk membeli sayur di warung yang terdapat siaran berita tersebut. Kemudian percakapan terjadi antara Bu Darmi dengan Bu Yayuk.
Bu Darmi : Walah, gusti, apa-apa kok naik harganya, ya?
Bu Yayuk : Wah naik lagi, Bu, bahan sembako?
Bu Darmi : Iya, ini. Mending naiknya seucrit. Orang naiknya enggak kira-kira harganya.
Bu Yayuk : Yaudah, Bu. Jangan makan banyak-banyak berarti. Anggap aja ikut diet, biar langsing kayak ibu-ibu pejabat itu, loh.
Bu Darmi : Ha-ha-ha, Bu Yayuk bisa aja.
Bu Yayuk : Wah naik lagi, Bu, bahan sembako?
Bu Darmi : Iya, ini. Mending naiknya seucrit. Orang naiknya enggak kira-kira harganya.
Bu Yayuk : Yaudah, Bu. Jangan makan banyak-banyak berarti. Anggap aja ikut diet, biar langsing kayak ibu-ibu pejabat itu, loh.
Bu Darmi : Ha-ha-ha, Bu Yayuk bisa aja.
Pejabat Kaya
Amrar : “Mir, ternyata banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!”
Amir : “Kalau masalah itu aku juga sudah tau, Mar!”
Amar : “Sangking kayanya mereka, sampai mampu mempunyai baju termahal di Indonesia.”
Amir : “Loh, maksudmu baju termahal itu apa?”
Ama : “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”
Amir : “Kok malah baju tahanan KPK ?” (Bingung)
Amar : “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1 milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.”
Amir : “Ooohh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku.”
Amir : “Kalau masalah itu aku juga sudah tau, Mar!”
Amar : “Sangking kayanya mereka, sampai mampu mempunyai baju termahal di Indonesia.”
Amir : “Loh, maksudmu baju termahal itu apa?”
Ama : “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”
Amir : “Kok malah baju tahanan KPK ?” (Bingung)
Amar : “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1 milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.”
Amir : “Ooohh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku.”
Ujian Fisika
Mama: Hey, Pras. Gimana nilai ujian fisikamu hari ini?Pras: Bagus, dong. Cuma salah satu doang dari lima soal, Ma. He-he-he.
Mama: Wih, hebat sekali, nih. Pasti nilai kamu bagus dong, ya, kalo gitu?
Pras: Tidak juga, sih, Ma. Soalnya yang empat puluh lima lagi Pras lupa ngerjain.
Mama: *kemudian mabok*
Sedekah
Diceritakan pada suatu hari ada seorang pengemis tua yang sedang meminta sedekah ke seorang anak muda, anggap saja anak muda tersebut adalah seorang mahasiswa.Pengemis: Mas, Bapak minta sedekahnya, dong.
Mahasiswa: (Sambil menggigit HP kemudian ia mengambil dan membuka dompetnya, mengambil uang 10 ribuan) Ini, Pak. Kembaliin 5 ribu, ya, Pak.
Pengemis: Oke, ini, Mas, kembaliannya. (dengan menjulurkan mangkuk yang isinya uang semua)
Mahasiswa: Loh, Pak. Kok, kembaliannya 7 ribu?
Pengemis: Tidak apa-apa, Mas. Hitung-hitung saya juga sedekah sama Mas.
0 Komentar